Selasa, 05 Juli 2011

PEREMPUAN POPPO, sebuah novel

Judul : Perempuan Poppo
Pengarang : Dul Abdul Rahman
Penerbit : Ombak (Yogyakarta)
Tahun Terbit : 2010
Tebal : V + 197 halaman
ISBN : 602-8335-48-7


PEREMPUAN POPPO (Sebuah Novel)
Novel ini menceritakan tentang seorang penulis bernama Lam yang sedang melakukan penelitian tentang poppo. Ia ingin menuliskan hasil penelitiannya dalam bentuk novel. Konon, poppo adalah seorang perempuan cantik yang memiliki ilmu khusus. Lam sangat bersemangat menulis novelnya tentang poppo tersebut. Seorang kawannya yang memiliki usaha penerbitan di Kota Yogyakarta memang akan menerbitkan novelnya dan akan langsung memberinya royalti tiga cetakan sekaligus. Kawannya tersebut sangat yakin bahwa novel tentang poppo akan laris manis. Lam sangat bahagia, karena dengan uang royalti tersebut maka tak lama lagi ia akan memiliki rumah sendiri. Namun ending novel tersebut sangat mengharukan karena isteri yang ia sangat cinta ternyata adalah seorang poppo. Lam baru mengetahui bahwa ternyata isterinya adalah poppo setelah isterinya meninggal dunia. Dan menyedihkannya, karena poppo yang ternyata isterinya dibunuh sendiri oleh Lam. Perempuan Poppo benar-benar sebuah etno-novel yang unik.
Di novel Perempuan Poppo ini, DAR pun menghadirkan local wisdom seperti kutipan berikut ini:
“Selain itu, Lam juga ingat pappaseng lainnya yang ditujukan pada dirinya sebagai laki-laki. Sebagi laki-laki, ia harus memiliki aju tellu, yaitu waju, ikkaju, dan aju-aju. Waju berarti pakaian, maknanya suami sanggup memberi kebutuhan pakaian dan rumah pada isterinya; Ikkaju berarti sayur, maknanya suami harus mampu memberi makan isteri; Aju-aju berarti simbol kejantanan pria, maknanya suami harus mampu menafkahi isteri secara batin.” (Perempuan Poppo, 113)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar