Selasa, 05 Juli 2011

Judul : Daun-Daun Rindu
Pengarang : Dul Abdul Rahman
Penerbit : Diva Press (Yogyakarta)
Tahun Terbit : Juni 2010
Tebal : 308 halaman
ISBN

: 978-602-955-825-8


DAUN-DAUN RINDU (Sebuah Novel)
Novel ini merupakan sekuel dari Pohon-Pohon Rindu. Novel ini berkisah ketika Beddu Kamase berangkat ke Malaysia. Dul Abdul Rahman mengeksploitasi bagaimana suku Bugis-Makassar berangkat ke Malaysia dan menetap disana sehingga menjadi suku bangsa yang diperhitungkan. Novel ini berusaha mengungkap hubungan Indonesia dan Malaysia, sehingga novel ini seolah napas tilas pengembaraan suku Bugis-Makassar ke Malaysia.
DAR menghadirkan beberapa local wisdom di novel ini. Ia pun mengutip syair pasompe seperi berikut ini.
Pittek cina uala ranreng lopi
Jarung sipeppak uala balango
Nakusompek mua;
Somperennge uala paddaga-daga
Tasik-e uala lino pottanang
Lolangeng ri masagena-e;
Nalawa mua salaren riu
Nakuguncirik gulikku
Kuola mui telling-e natowali-e;
Dua sompe kupattinja
Dua guling kupattejjok
Dua balango kuppanngatta
Makkarewangeng maneng.
Artinya:
Benang cina kujadikan tali temali perahu
Jarum sebatang kujadikan jangkar
Aku berlayar jua;
Pelayaran kujadikan sebagai hiburan
Pelayaran kujadikan sebagai alam daratan
Pengembaraan yang penuh kebebasan;
Biar aku dihadang oleh angin topan
Aku akan putar kemudiku
Aku memilih tenggelam dari pada kembali;
Dua layar kusiapkan
Dua kemudi kutancapkan
Dua jangkar kusediakan
Semuanya akan turut terpasang.
(Daun-Daun Rindu, hal 13-14)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar