TERBUNUHNYA SANG NABI (Penerbit Kakilangit Jakarta, 2017)
Jamalang Kundung, seorang petani yang bisu dan tuli yang
telah wafat, tiba-tiba hidup kembali dari kuburnya di tengah paceklik
berkepanjangan yang melanda Kampung Sumpang Ale di kaki Gunung Bawakaraeng.
Sebagian besar warga Sumpang Ale percaya bahwa Jamalang Kundung adalah seorang
bissu (pemimpin ritual kepercayaan Bugis Kuno) yang sengaja diutus oleh
penguasa Gunung Bawakaraeng dan Lompobattang untuk menyelamatkan kampung itu
dari paceklik. Namun kebencian imam kampung, Puang Mattuang, yang didukung oleh
beberapa warga Sumpang Ale membuat Jamalang Kundung terusir ke puncak Gunung
Bawakaraeng. Setelah itu, kampung tersebut mendapat pengaruh dan menjadi basis
perjuangan DII/TII (Darul Islam Indonesia/Tentara Islam Indonesia) pimpinan
Kahar Muzakkar. Bagaimana nasib Sumpang Ale dan Jamalang Kundung kemudian?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar